Surabaya – Kasus konfirmasi Covid-19 Varian Omicron di Jatim jadi delapan orang setelah keluarnya hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) Tropical Desease (ITD) Unair atas 18 sampel yang dikirimkan.
Ada tujuh dari 18 sampel yang ditemukan positif Varian Omicron. Sementara, dari 11 sampel sisanya, sembilan di antaranya terkonfirmasi virus Covid-19 Varian Delta.
Erwin Astha Triyono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dalam konferensi pers secara virtual Minggu (16/1/2022) mengatakan, hasil WGS dari ITD Unair keluar pada 14 Januari 2022.
“Ini data yang menarik. Omicronnya delapan orang dari 18 tadi, sedangkan yang 9, itu varian delta. Satu lagi varian lokal. Artinya Varian Delta ini masih menjadi ancaman,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, hasil penelitian sejumlah lembaga, gejala virus Covid-19 Varian Omicron relatif lebih ringan dari Varian Delta yang sempat menyebabkan lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air.
“Hari-hari ini, Jatim Alhamdulillah masih aman. Kalau enggak salah ada 21 kasus baru tanpa kematian. Kami harap angka 21 ini tidak bertambah dan terus berkurang. Tetap jaga protokol kesehatan,” katanya.
Kembali ke kasus Varian Omicron, Erwin Astha Kadinkes Jatim menjelaskan, dari tujuh kasus baru yang ditemukan, lima di antaranya ada di Surabaya. Sedangkan dua lainnya di Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Sedangkan secara keseluruhan, dari total delapan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Varian Omicron di Jawa Timur, tiga orang sudah sembuh dengan dua kali negatif hasil tes PCR, sehingga tinggal 5 orang yang masih positif.
Satu dari lima yang masih positif itu sedang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (isoter), sedangkan empat orang lain melakukan isolasi mandiri dengan telemedis.
Erwin menegaskan, seluruh pasien hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Meski demikian, dia ingatkan lagi tentang keberadaan Varian Delta yang masih menjadi ancaman.
Untuk itu dia kembali mengingatkan masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan 6M secara disiplin. Terutama memakai masker. Juga sesegera mungkin mengakses vaksinasi dosis lengkap maupun vaksinasi penguat atau booster.(inp*)